Di Balik Nama Deshin Handmade: Persaudaraan dalam Semangat dan Kerajinan

Deshin Handmade lahir dari semangat dan cinta terhadap kerajinan tangan yang tumbuh sejak tahun 2009. Terwujud dari ide sang Ibu, nama “Deshin” merupakan gabungan nama dari dua bersaudara: Devi dan Shinta. Meskipun saat itu Shinta belum bergabung dalam bisnis, sang kakak, Milla Puspa Devi, telah lebih dulu menapaki jalan wirausaha lewat brand bernama Chinta Milla. Brand tersebut merupakan langkah paling awal yang diambil oleh Devi. Memiliki makna tersirat tentang dirinya yang memiliki cinta terhadap produk kerajinan tangan, Ia akhirnya memberikan nama “Chinta Milla”.

Berbekal latar belakang pendidikan perhotelan, Devi memanfaatkan kreativitas dan ketertarikannya terhadap estetika untuk menciptakan berbagai produk kerajinan tangan yang unik dan penuh nilai seni. Hobi tersebut berkembang menjadi usaha rumahan yang menjanjikan. Mulai dari membuat dan menjual souvenir kecil, kaos oleh – oleh, hingga tote bag kanvas yang dipesan oleh instansi di Kota Batu seperti Jatim Park Group, BNS, dan instansi lainnya. Semua ia lakukan dengan penuh dedikasi, bahkan dengan cara menyablon dan menempel desain pada kaos yang dibeli jadi.

Pada awalnya, Devi memasarkan produknya secara sederhana. Seperti berjualan kaos oleh-oleh khas Kota Batu di depan hotel dengan target market berupa wisatawan, memanfaatkan platform media social seperti Facebook serta aplikasi BBM sebagai sarana promosi dan komunikasi pelanggan, dan juga memanfaatkan ruang kecil di rumahnya untuk memamerkan produk jualannya. Devi menikmati semua kegiatan tersebut, menjadikan usahanya sebagai sarana hobi untuk dirinya meluangkan waktu.

Melalui hal tersebut, Deshin Handmade dapat dikenal oleh berbagai kalangan. Meskipun ditengah keterbatasan platform digital pada masa itu, Ia sukses menghadapi berbagai rintangan melalui konsistensi dan ide kreatifnya. Selama 10 tahun dari tahun 2009 hingga 2019, menjadi fase eskperimentasi dan penguatan karakter merek. Pada periode tersebut pula, pesanan mulai mengalir, dari acara seminar, pernikahan, hingga perayaan ulang tahun yang mencakup berbagai produk seperti sarung bantal, pouch, pencil case, tempat tisu, goodie bag, dan lain sebagainya.

Kemudian, seiring dengan tumbuhnya ekosistem UMKM yang lebih modern. Pada tahun 2020, Devi dan Shinta mulai menetapkan arah focus brand dan mendaftarkan merek secara resmi melalui dukungan dari program pemerintah. Kini, Deshin Handmade tidak hanya dikenal sebagai produk, Ia adalah cerita cinta terhadap kerajinan, dedikasi seorang perempuan, dan perjalanan panjang menuju identitas kreatif yang utuh.

Post Terkait

Berasal dari Hobi dan Menjadi Harmoni: Perjalanan Kreatif Sang Adik

Sang adik, Dwi El Shinta atau biasa dikenal dengan nama Shinta tak pernah memba...

Berkarya di Tengah Krisis: Bagaimana Pandemi Menjadi Titik Balik

Pada masa Pandemi Covid-19, terdapat aturan pembatasan aktivitas social dan ekonomi yang...

Dulu Kanvas, Kini Cork: Evolusi Tas Andalan Deshin Handmade

Deshin Handmade terus berkembang dari waktu ke waktu, menghadirkan produk-produk kera...

Pencapaian dan Kenangan Bersejarah: Merayakan Warisan Karya Handmade Kami

Sejak awal berdiri pada tahun 2009, Deshin Handmade telah melalui perjalanan yang penuh warna. Dari sekadar hobi menjadi pelaku usaha mikro...