PERJALANAN KAMI
Kisah Tentang Sebuah Proses, Semangat, dan Tujuan
Setiap bisnis dimulai dengan percikan inspirasi dan kisah kami dibentuk oleh kreativitas, dedikasi, dan kecintaan mendalam terhadap seni buatan tangan. Deshin Handmade telah tumbuh melalui momen-momen penuh makna, tantangan, dan pencapaian bersejarah yang terus membentuk jati diri kami.




Deshin Handmade lahir dari semangat dan cinta terhadap kerajinan tangan yang tumbuh sejak tahun 2009. Terwujud dari ide sang Ibu, nama “Deshin” merupakan gabungan nama dari dua bersaudara: Devi dan Shinta. Meskipun saat itu Shinta belum bergabung dalam bisnis, sang kakak, Milla Puspa Devi, telah lebih dulu menapaki jalan wirausaha lewat brand bernama Chinta Milla.
Sang adik, Dwi El Shinta atau biasa dikenal dengan nama Shinta tak pernah membayangkan akan terjun ke dunia kerajinan tangan dan wirausaha. Berbeda dari keluarganya yang memiliki keterampilan dalam menjahit, Shinta justru memilih jalur karier di bidang farmasi dan menikmati kehidupan profesionalnya di Surabaya, jauh dari aktivitas rumahan.








Pada masa Pandemi Covid-19, terdapat aturan pembatasan aktivitas social dan ekonomi yang membuat banyak sektor mengalami masa sulit. Penurunan daya beli Masyarakat juga membuat banyak usaha kecil di Indonesia akhirnya tumbang dan tidak mampu bertahan. Namun ditengah ketidakpastian, justru muncul ruang untuk bereksplorasi dan menciptakan hal baru yang bermakna.
Deshin Handmade terus berkembang dari waktu ke waktu, menghadirkan produk-produk kerajinan tangan yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga memiliki nilai keberlanjutan. pada tahun 2019, Deshin Handmade mengambil Langkah besar dalam evolusi produk. Mereka mulai beralih dari penggunaan bahan kanvas menjadi bahan cork, material yang ramah lingkungan dan saat ini menjadi ciri khas utama produk handmade.











Sejak awal berdiri pada tahun 2009, Deshin Handmade telah melalui perjalanan yang penuh warna. Dari sekadar hobi menjadi pelaku usaha mikro yang aktif dalam berbagai kegiatan UMKM dan pameran bergengsi, Deshin terus tumbuh sebagai pelaku kreatif di Kota Batu. Komitmen terhadap kualitas, inovasi, dan pelestarian budaya menjadi fondasi yang kuat dalam setiap langkahnya. Deshin mulai terlibat aktif di dunia UMKM sejak tahun 2017, bergabung dalam kelompok ibu-ibu PKK serta komunitas Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Batu. Di tahun yang sama, Deshin juga bergabung dengan Wahid Foundation, sebuah organisasi pemberdayaan perempuan, tempat ia mendapatkan pelatihan menjahit hingga melukis kain. Tahun 2019 menjadi tonggak penting ketika Deshin mulai serius membangun legalitas usaha bersama PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu), mendapatkan izin usaha, NIB, NPWP, dan pendampingan dari Diskoperindag Kota Batu.
